Penilaian Kinerja Puskesmas Asembagus Tahun 2023

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap program Puskesmas. Output yang dihasilkan berupa rencana usulan kegiatan yang akan dilaksanakan ditahun mendatang. Pelaksanaan Penilaian ini dilakukan hari selasa tanggal 23 Januari 2024.

Capaian kinerja pada Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) UPT Puskesmas Asembagus periode Tahun 2023 mencapai 97,48% meningkat 1,87% dari capaian Tahun 2022 yakni 95,61%. Nilai tersebut diakumulasi dari perhitungan beberapa unsur, yaitu :

  1. Manajemen dengan nilai konversi 96,65% menurun 2,24% dari capaian Tahun 2022 yakni 98,89% yang disebabkan karena adanya indikator yang tidak mencapai target yakni peningkatan nilai IKS kecamatan, pengembangan kompetensi pegawai, dan realisasi pembiayaan JKN dan Sehati yang masih rendah.
  2. UKM Essensial dengan nilai konversi 97,07% meningkat 1,95% dari capaian Tahun 2022 yakni 95,12%. Hal ini disebabkan karena adanya indikator yang mengalami kenaikan dan penurunan capaian yang bisa dilihat pada dokumen penilaian kinerja sebagaimana terlampir.
  3. UKM Pengembangan dengan nilai konversi 100% meningkat 2,08% dari capaian Tahun 2022 yakni 97,92%. Sejauh ini, bidang UKM Pengembangan merupakan bidang dengan hasil capaian sempurna yaitu 100%.
  4. UKP dengan nilai konversi 99,62% meningkat 6,87% dari capaian Tahun 2022 yakni 92,75%. Seluruh indikator UKP mencapai 100%. Namun, ada 1 indikator yang rendah, yaitu pelayanan konseling gizi yang hanya mencapai 75%. Dan sejauh ini, bidang UKP merupakan bidang dengan peningkatan capaian paling banyak dibandingkan dengan bidang yang lain.
  5. Mutu dengan nilai konversi 94,05% meningkat 0,68% dari capaian Tahun 2022 yakni 93,37%. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Indikator Nasional Mutu yang mengalami penurunan dari Tahun 2022 dengan nilai 87,65% menurun 3,91% di Tahun 2023 yakni 83,74% dimana seluruh indikator INM tidak tercapai kecuali indikator Keberhasilan Pengobatan Pasien TB.
  6. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai konversi tertinggi dicapai oleh bidang UKM Pengembangan dengan nilai konversi 100%. Sedangkan, nilai konversi terendah dicapai di bidang Mutu dengan nilai konversi 94,05%. Hal tersebut dapat disebabkan karena rendahnya capaian beberappa indikator, sedangkan pembagi dari nilai konversi tersebut juga tinggi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai konversi tertinggi dicapai oleh bidang UKM Pengembangan dengan nilai konversi 100%. Sedangkan, nilai konversi terendah dicapai di bidang Mutu dengan nilai konversi 94,05%. Hal tersebut dapat disebabkan karena rendahnya capaian beberappa indikator, sedangkan pembagi dari nilai konversi tersebut juga tinggi.

Berdasarkan data capaian SPM Tahun 2023 dapat diketahui bahwa rata-rata capaian SPM sudah mencapai 100%. Dari 12 indikator SPM, 10 diantaranya sudah tercapai. 2 indikator yang tidak tercapai diantaranya adalah Pelayanan Ibu Hamil yang hanya mencapai 82,9% dan pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat yang hanya mencapai 95,4% yang disebabkan karena penemuan ODGJ baru pada triwulan 4 Tahun 2023 yang mengubah angka pencapaian karena rumus yang digunakan adalah rumus rata-rata dari Januari sampai dengan Desember 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *